Pendidikan, teknologi, ekonomi, bisnis, dan perdagangan

Wednesday, June 11, 2014

Bagaimana Cara menghadapi Kelangkaan Barang Kebutuhan

Bagaimana Cara menghadapi Kelangkaan Barang Kebutuhan - Terkadang apa yang kita butuhkan tidak dapat kita penuhi karena adanya kelangkaan suatu barang di pasaran. Ironisnya, justru barang kebutuhan pokok berupa sembako terkadang juga langka di pasaran. Lalu bagaimana sikap kita? Bagaimanakah cara kita menghadapi kelangkaan sumber daya tersebut, sedangkan kebutuhan kita semakin banyak?

Suatu barang atau jasa dihasilkan dari perpaduan sumber daya yang langka maka barang dan jasa pun manjadi langka. Barang dan jasa menjadi langka ketika jumlah barang dan jasa yang diminta melebihi jumlah barang dan jasa yang tersedia. Semua kebutuhan manusia tidak mungkin dapat terpenuhi seluruhnya. Seorang yang mempunyai kebutuhan akan mobil mewah, rumah megah serta kebutuhan lain, tidak semua kebutuhan itu dapat terpenuhi.

Bagaimana Cara menghadapi Kelangkaan Barang Kebutuhan? Caranya adalah dengan pertimbangan bahwa tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi, maka seseorang harus selalu membuat pilihan. Dalam membuat pilihan akan suatu barang tertentu, kita akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh barang yang lain. Hal ini juga erat hubungannya dengan penentuan prioritas kebutuhan kita.

Kita hendaknya dapat memprioritaskan, barang apa saja yang mendesak dan harus kita dapatkan terlebih dahulu ketimbang barang lainnya. Misalnya seorang siswa yang membuat pilihan pada sepeda motor yang baru, maka ia akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh sepatu baru, tas baru, baju baru, komputer baru, maupun kebutuhan yang lain.

Masalah kelangkaan bukan merupakan hal yang baru. Hal tersebut beralasan karena kelangkaan merupakan masalah yang mendasar bagi setiap manusia. Dalam ilmu ekonomi terdapat istilah prinsip ekonomi yaitu suatu dasar bertindak dan berpikir secara ekonomis, dengan pengorbanan tertentu dicapai hasil yang maksimal. Sedangkan tindakan ekonomi adalah tindakan untuk memilih berbagai alternatif.

No comments:

Post a Comment